Liputan6.com, Jakarta - Para relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla menggelar kirab budaya dari kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Monas, Jakarta Pusat. Acara ini sengaja dilakukan untuk menyambut pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Tak hanya diramaikan oleh para relawan, acara ini juga menyajikan makanan gratis di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga menuju Monas.
Pantauan Liputan6.com, Senin (20/10/2014) ada berbagai macam jajanan yang tersedia di pinggir Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Mulai dari bakso, somay, bubur ayam, dan lain sebagainya.
Seluruh karyawan yang berkantor di Thamrin dan warga masyarakat yang hadir di acara ini, tidak mau ketinggalan momen sarapan gratis ini. Bahkan, para pengendara sepeda motor langsung berhenti dan berebut mengambil mangkok yang dari stan yang menyediakan makanan gratis.
Stan makanan buka mulai pukul 07.30 WIB dan saat ini sudah ada beberapa stan makanan yang habis diserbu masyarakat.
Sementara, aparat kepolisian tidak melarang para pengendara sepeda motor berhenti untuk menikmati sajian jajanan gratis itu. Namun, kendaraan harus diparkir secara rapi tidak di bahu jalan supaya tak mengganggu pengendara lainnya. Bahkan, tak sedikit polisi juga mencicipi jajanan tersebut.
Kirab budaya digelar mulai pukul 12.00 WIB usai pelantikan Jokowi dan JK sebagai presiden dan wakil presiden di Gedung DPR/MPR. Jalur kirab dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat dan berakhir di lapangan Monumen Nasional (Monas). (Yus)
Sumber : http://news.liputan6.com/read/2121500/jelang-kirab-budaya-jajanan-gratis-di-jl-thamrin-diserbu
Sesudah pelantikan : Sampah Beterbaran, Mana itu Revolusi Mental? (Kontra)
REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Banyak masyarakat yang datang ke Monumen Nasional (Monas) yang masih buang sampah sembarangan. Monas tak luput dari gempuan sampah styrofoam bekas makanan.
Pantauan Republika, Monas mulai ramai dipenuhi warga sejak pukul 16.00. Banyak yang sengaja berjalan kali demi menghadiri pidato kerakyatan Presiden Joko Widodo.
Alhasil, lalu lintas sekitar Monas menjadi macet luar biasa. Kendaraan hampir tak bergerak di seputar stasiun Gambir. Kondisi diperparah dengan banyaknya sepeda motor yang parkir di trotoar.
"Padahal kalau mereka mengerti revolusi mental, harusnya bisa tertib," kata salah seorang pengunjung dari Tangerang, Luna, Senin (20/10).
Hal ini bertentangan dengan imbauan relawan Jokowi. Salah seorang relawan, Uli Safitri, dalam postingannya di facebook, “Revolusi mental dimulai dari sekarang. Bijak kelola sampah 20 Oktober 2014,” imbuhnya.
Ada empat hal yang harus dilakukan. Pertama pungut, berarti bersihkan lokasi acara dengan memungut sampah di sekitar. Kedua, bawa kantong plastik sendiri untuk menampung sampah yang dipungut. Ketiga letakkan sampah yang sudah dipungut di tempat sampah yang disediakan. Keempat, sebarkan pesan ini.
Yang terjadi di lapangan, imbauan tersebut ternyata diabaikan. Sampah beterbaran dimana – mana.
Sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/10/21/ndr7td-sampah-beterbaran-mana-itu-revolusi-mental
0 comments:
Post a Comment